Dadar Gulung Kalau boleh jujur ya, nggak ada yang bisa ngalahin nikmatnya jajanan pasar yang satu ini: dadar gulung. Dari kecil sampai sekarang, rasa dan kenangannya itu nggak pernah luntur. Tiap kali lihat atau cium aroma pandan dari kulit dadarnya, langsung kuliner keingat masa-masa SD—nongkrong wikipedia di kantin, rebutan beli dadar gulung yang harganya dulu cuma seribuan.
Lucunya, dulu aku kira bikin dadar gulung itu ribet banget. Tapi pas iseng nyobain sendiri, eh ternyata nggak sesulit itu. Bahkan sekarang, resep dadar gulung jadi salah satu andalan kalau ada acara keluarga. Anak-anak sampai suami juga doyan banget. Beneran, yang tadinya cuma iseng nostalgia, sekarang malah jadi ritual wajib tiap akhir pekan.
Dan buat kamu yang pengen cobain bikin juga, tenang… aku bakal share semuanya dari pengalaman pribadi, dari yang gagal gulungannya sobek-sobek sampai akhirnya dapet tekstur kulit yang lembut tapi nggak gampang robek.
Gagal Pertama Kali Bikin Dadar Gulung, Ini Kesalahan Klasik yang Aku Lakuin
Contents
- 0.1 Gagal Pertama Kali Bikin Dadar Gulung, Ini Kesalahan Klasik yang Aku Lakuin
- 0.2 Rahasia Kulit Dadar Gulung yang Lembut, Lentur, dan Wangi
- 0.3 Uniknya Isian Unti Kelapa: Manis Gurih yang Bikin Nagih
- 0.4 Teknik Menggulung yang Sering Dianggap Sepele Tapi Krusial
- 0.5 Kreasi Modern Dadar Gulung yang Lagi Viral
- 0.6 Pelajaran yang Aku Dapet dari Dadar Gulung
- 0.7 Penutup: Coba Deh, Bikin Sendiri!
- 1 Author
Aku masih inget banget pertama kali nyoba bikin sendiri. Niatnya sih pengen kasih kejutan buat ibu pas ulang tahunnya, tapi ya namanya juga pertama kali, hasilnya… jangan ditanya. Kulit dadarnya patah-patah, gulungannya malah mirip lumpia bocor.
Waktu itu aku salah satu takaran paling penting: adonan terlalu kental. Alhasil, kulitnya tebal, keras, dan susah dilipat. Aku juga asal pakai teflon seadanya, yang bagian tengahnya udah nggak rata, jadi matangnya nggak merata.
Pelajaran penting banget sih:
✅ Adonan kulit harus encer dan halus, jangan menggumpal.
✅ Wajib banget saring adonan sebelum tuang ke teflon.
✅ Pakai wajan anti lengket yang rata dan panaskan dulu sebentar sebelum tuang adonan.
Setelah itu, setiap gagal aku catat. Apa yang aku ubah, berapa takarannya, sampai akhirnya nemu kombinasi yang pas banget.
Rahasia Kulit Dadar Gulung yang Lembut, Lentur, dan Wangi
Sekarang kalau bikin dadar gulung, aku selalu pakai campuran tepung terigu protein sedang, santan, telur, air daun pandan, dan sejumput garam. Kenapa pakai air pandan? Biar warnanya hijau alami dan aromanya khas banget, nostalgia level dewa.
Nih resep kulit yang aku pakai (untuk sekitar 10-12 buah):
100 gram tepung terigu
1 butir telur
250 ml santan cair
100 ml air daun pandan (bisa juga ditambah pasta pandan kalau mau warnanya lebih gonjreng)
Sejumput garam
1 sdm minyak goreng (biar nggak lengket)
Tipsnya: Campur bahan cair dulu (santan, pandan, telur), lalu masukkan ke tepung sambil diaduk. Jangan langsung semua dimasukin ya. Saring adonan, lalu diamkan 15 menit biar gelembung udaranya turun.
Oiya, jangan terlalu banyak menuang adonan ke teflon. Cukup tuang tipis, putar wajannya biar rata. Masak pakai api kecil, cukup sampai permukaannya kering. Nggak usah dibalik!
Uniknya Isian Unti Kelapa: Manis Gurih yang Bikin Nagih
Kalau kulit dadar udah beres, sekarang waktunya bikin isian unti kelapanya. Ini bagian yang nggak kalah penting. Pernah juga dulu aku keliru pakai kelapa parut yang terlalu tua, hasilnya malah keras dan nggak enak digigit.
Jadi pastikan kamu pakai kelapa parut yang setengah tua, jangan yang terlalu muda atau tua banget.
Ini resep unti favoritku:
200 gram kelapa parut (yang putihnya aja)
100 gram gula merah, serut
2 sdm gula pasir
1 lembar daun pandan, simpulkan
Sejumput garam
100 ml air
Caranya gampang banget. Campur semua bahan, masak di wajan anti lengket pakai api sedang. Aduk terus sampai airnya menyusut dan unti kelapanya kering tapi tetap lembab. Jangan sampai gosong, ya. Biasanya aku masak sekitar 15–20 menit.
Yang aku suka, unti ini bisa tahan 2 hari di kulkas. Jadi bisa disiapin dulu malam sebelumnya kalau lagi pengen nyetok buat besok.
Teknik Menggulung yang Sering Dianggap Sepele Tapi Krusial
Gulung dadar itu kelihatannya simpel, tapi kenyataannya bisa jadi tricky juga. Apalagi kalau kulitnya kurang lentur atau isiannya terlalu banyak.
Aku belajar dari pengalaman (dan kegagalan) kalau cara menggulung itu ada tekniknya:
Taruh sejumput unti di tengah kulit, agak ke bawah.
Lipat sisi kanan dan kiri dulu.
Baru gulung dari bawah ke atas, padatkan sedikit biar rapi.
Jangan isi terlalu banyak ya. Kalau terlalu penuh, pasti bocor dan bentuknya jadi aneh. Aku biasanya cuma pakai sekitar 1 sendok makan unti per lembar kulit. Pas banget!
Kalau kulitnya sobek sedikit? Nggak masalah, asal gulungannya tetap bisa tertutup. Toh, nanti disajikan juga yang penting rasanya enak, bukan tampilannya doang.
Akhir-akhir ini aku juga suka eksperimen bikin dadar gulung versi kekinian. Biar nggak bosen, kadang isiannya aku ganti:
Dadar gulung cokelat keju: isi pakai meses + parutan keju.
Dadar gulung durian: isi krim durian + vla. Ini harus disimpan di kulkas!
Dadar gulung tiramisu: pakai krim kopi dan bubuk cokelat. Aneh? Iya, tapi enak banget.
Jujur aja, walau versi klasik tetap jadi favorit keluarga, tapi yang versi fusion ini bikin anak-anak makin semangat makan jajanan tradisional. Dan kadang, malah tetangga jadi ikut nitip kalau aku bikin.
Pelajaran yang Aku Dapet dari Dadar Gulung
Siapa sangka, dari satu resep jajanan tradisional aja, aku belajar banyak hal. Mulai dari kesabaran (karena bikin kulit tipis satu-satu itu butuh waktu), ketelitian, sampai rasa bangga tiap kali orang lain bilang enak.
Bahkan sekarang aku kadang jual juga via grup WA komplek. Nggak besar-besar amat sih, tapi lumayan buat tambah-tambah belanja dapur. Dan yang paling penting: aku jadi makin menghargai proses dan warisan kuliner kita sendiri.
Kadang kita sibuk ngikutin tren makanan luar, sampai lupa kalau kita punya jajanan seenak dan sespesial ini. Dadar gulung itu bukan cuma makanan, tapi bagian dari cerita masa kecil, kebersamaan, dan rasa cinta di dalam rumah.
Penutup: Coba Deh, Bikin Sendiri!
Kalau kamu belum pernah bikin sendiri, coba deh. Nggak harus langsung sempurna. Tapi percayalah, prosesnya itu rewarding banget. Dan siapa tahu… dari iseng-iseng bisa jadi peluang usaha kecil-kecilan juga kayak aku.
Jangan takut gagal. Kulit sobek, isian bocor, bentuknya jelek—nggak apa-apa. Yang penting rasanya dapet dulu. Lama-lama tangan kamu bakal hafal sendiri ritmenya.
Dan kalau ada satu hal yang aku pelajari dari dadar gulung ini: hal sederhana bisa punya makna besar, asal dibuat dengan hati.
Baca Juga Artikel Ini: Donat Sate: Camilan Hits yang Bikin Nagih di Setiap Tusukan