Saya masih ingat banget pertama kali dengerin lagu Lana Del Rey. Waktu itu, saya lagi iseng scroll YouTube malam-malam, terus nemu lagu “Video Games.” Awalnya saya mikir, ah ini paling cuma lagu pop biasa, tapi ternyata begitu suaranya masuk, langsung bikin saya diem. Ada sesuatu yang beda. Suaranya tuh kayak ngebawa saya ke dunia lain—tenang, sedih, tapi juga indah.
Lagu itu nggak cuma sekadar musik. Rasanya kayak sebuah pengalaman. Liriknya sederhana tapi nyentuh, ditambah dengan cara dia nyanyi yang nggak terburu-buru, seolah mau bikin kita berhenti sejenak dari dunia yang bising. Dari situ, saya resmi jatuh ke “lubang kelinci” bernama Lana Del Rey.
Kenapa Musiknya Begitu Beda?
Contents
- 1 Kenapa Musiknya Begitu Beda?
- 1.1 Latar Belakang Lana Del Rey
- 1.2 Album Favorit Saya
- 1.3 Konser dan Pengalaman Mendengarkan Live
- 1.4 Gaya Visual dan Persona
- 1.5 Kritik dan Kontroversi
- 1.6 Pelajaran dari Lana Del Rey
- 1.7 Lagu yang Selalu Nempel di Kepala
- 1.8 Pengaruh Lana Del Rey di Dunia Musik
- 1.9 Kenapa Saya Rekomendasikan Lana Del Rey ke Blogger dan Kreator
- 2 Author
Kalau kita bandingin dengan penyanyi pop lain, Lana jelas punya jalannya sendiri. Dia nggak terlalu ngejar lagu yang bikin orang joget di klub atau trending di TikTok (meski beberapa lagunya akhirnya viral juga). Musiknya lebih kayak soundtrack film. Ada nuansa sinematik, penuh nostalgia, dan sering banget berhubungan sama tema cinta, kehilangan, bahkan sisi gelap kehidupan Wikipedia.
Buat saya pribadi, itu yang bikin musik Lana berasa jujur. Karena nggak semua orang selalu bahagia, kan? Kadang kita butuh lagu yang bisa nemenin saat lagi down, atau bahkan sekadar duduk merenung di kamar. Lana tuh ahli banget bikin lagu-lagu yang bisa jadi teman di momen itu.
Latar Belakang Lana Del Rey
Nama aslinya sebenernya Elizabeth Woolridge Grant. Tapi dia pilih nama panggung “Lana Del Rey,” yang terinspirasi dari keindahan dan suasana vintage. Katanya, dia suka vibe ala Hollywood klasik dan pantai di Miami, makanya nama itu terasa pas.
Sebelum terkenal, hidupnya nggak gampang. Dia sempet kesulitan cari label musik, bahkan lagu-lagunya awal sering dianggap “nggak komersial.” Tapi justru di situlah saya ngeliat keteguhan hatinya. Banyak musisi berhenti ketika karya mereka nggak diterima pasar, tapi Lana terus bikin musik sesuai gayanya sendiri.
Ada pelajaran penting di sini: kadang konsistensi sama jati diri kita jauh lebih penting daripada sekadar ikut tren.
Album Favorit Saya
Kalau ditanya album favorit, saya bakal pilih Born to Die. Album ini dirilis tahun 2012 dan bisa dibilang sebagai pintu gerbang besar buat Lana ke dunia musik mainstream. Lagu-lagu kayak “Born to Die,” “Blue Jeans,” dan tentu aja “Video Games” jadi ikon banget.
Tapi seiring waktu, saya juga jatuh cinta sama album Norman Fucking Rockwell! (2019). Album itu dapet banyak pujian dari kritikus, bahkan ada yang nyebut itu sebagai salah satu album terbaik dekade ini. Liriknya dalam, musiknya kaya, dan setiap lagunya kayak lukisan suara.
Kalau lagi butuh tenang, saya biasanya puter “Mariners Apartment Complex” atau “Venice Bitch.” Lagu-lagu itu panjang, pelan, tapi entah kenapa bikin hati adem.
Konser dan Pengalaman Mendengarkan Live
Saya emang belum pernah nonton Lana Del Rey secara langsung (ya maklum, dia jarang banget konser di Asia), tapi saya pernah nonton rekaman live performance-nya. Jujur aja, suaranya nggak banyak berubah dari versi studio. Itu jarang banget lho, soalnya banyak penyanyi pop yang lebih bergantung sama editan studio.
Dari situ saya makin yakin kalau Lana bukan cuma sekadar penyanyi, tapi seorang seniman sejati. Dia bener-bener ngerti gimana cara bawa audiens masuk ke dunianya.
Gaya Visual dan Persona
Selain musik, Lana juga dikenal dengan gaya visualnya yang khas. Video klipnya penuh nuansa retro, sering ada adegan mobil klasik, filter vintage, dan simbol-simbol Amerika tahun 50-an atau 60-an. Ada sisi romantis tapi juga gelap.
Kadang saya mikir, persona Lana Del Rey ini kayak “American Dream” yang nggak sempurna. Dia sering banget nunjukin sisi rapuh, patah hati, atau bahkan hal-hal tragis dalam cintanya. Tapi justru itu yang bikin dia relevan. Karena siapa sih yang nggak pernah ngerasain rapuh dalam hidup?
Kritik dan Kontroversi
Jujur aja, nggak semua orang suka sama Lana. Ada yang bilang lagunya terlalu melankolis, terlalu “drama,” bahkan ada yang ngekritik karena liriknya dianggap memuja hubungan yang toxic. Saya sendiri pernah mikir hal yang sama.
Tapi setelah lebih dalem ngedengerin, saya sadar, Lana tuh kayak penulis puisi. Dia nggak selalu nulis hal-hal idealis, tapi lebih kayak menceritakan realita, meskipun pahit. Dan justru dari situlah kita bisa belajar. Misalnya, dari lagu-lagunya tentang hubungan toxic, kita bisa sadar tanda-tandanya, atau bahkan merasa “oh ternyata bukan cuma gue yang ngalamin ini.”
Pelajaran dari Lana Del Rey
Buat saya, ada beberapa hal yang bisa dipetik dari perjalanan Lana:
Setia sama gaya sendiri. Meski awalnya nggak diterima pasar, dia tetap konsisten.
Berani rapuh. Nggak semua orang mau nunjukin kelemahannya. Lana justru menjadikan itu kekuatan.
Seni itu bukan buat semua orang. Ada yang suka, ada yang nggak. Dan itu normal.
Saya pribadi sering terinspirasi buat nggak takut bikin karya yang mungkin “nggak semua orang suka.” Karena pada akhirnya, yang penting itu kejujuran kita sendiri.
Lagu yang Selalu Nempel di Kepala
Kalau ada satu lagu Lana yang paling sering saya replay, itu “Summertime Sadness.” Entah kenapa, meski lagunya sedih, ada vibe yang bikin hati tenang. Apalagi kalau didengerin sore-sore pas lagi hujan.
Pernah satu kali, saya lagi ngerasa gagal banget setelah proyek kerjaan nggak jalan sesuai rencana. Rasanya hancur. Tapi waktu saya dengerin “Summertime Sadness,” ada rasa lega. Lagu itu kayak bilang, “nggak apa-apa kalau lagi down, semua orang ngalamin.” Dari situ saya bisa bangkit lagi.
Pengaruh Lana Del Rey di Dunia Musik
Nggak bisa dipungkiri, Lana punya pengaruh besar di dunia musik. Banyak penyanyi baru yang terinspirasi dari gaya melankolis dan sinematiknya. Bahkan beberapa artis mainstream kayak Billie Eilish juga sering dibandingin sama Lana.
Meski begitu, Lana tetap punya ciri khas yang susah ditiru. Dia kayak bikin “subgenre” sendiri dalam musik pop.
Kenapa Saya Rekomendasikan Lana Del Rey ke Blogger dan Kreator
Kalau kamu seorang blogger atau kreator, belajar dari Lana itu penting. Dia ngajarin kita buat punya ciri khas. Dunia internet sekarang penuh orang yang pengen viral, tapi yang bertahan lama biasanya mereka yang punya suara unik.
Kayak Lana, dia nggak ikut tren, malah bikin tren sendiri. Dan itu berlaku juga buat kita: kalau nulis blog, coba berani jujur sama diri sendiri, kasih pengalaman pribadi, jangan takut kalau tulisan kita terlalu “beda.” Karena justru itu yang bikin orang inget.
Baca juga fakta seputar : Biografi
Baca juga artikel menarik tentang : Sosok Ferry Irwandi: Perjalanan Hidup, Karier, dan Inspirasi