Opportunity Desk

Empowering Your Path to Opportunities

All of Us Are Dead
Movies

All of Us Are Dead: Drama Zombie Korea yang Bikin Jantung Berdebar

Gue masih inget banget malam waktu pertama kali nonton All of Us Are Dead. Satu episode aja bikin jantung rasanya mau copot. Yang bikin beda dari drama Korea biasanya, film ini tuh gabungin genre zombie apocalypse dengan setting anak sekolah—yang mana, buat gue pribadi, cukup fresh dan bikin penasaran.

Gue suka movies karena tiap episodenya tuh penuh aksi, ada ketegangan yang nggak habis-habis, plus banyak juga momen emosional yang dalem. Jadi bukan cuma kejar-kejaran sama zombie, tapi juga ngebahas isu-isu kayak bullying, persahabatan, cinta pertama, bahkan sampai krisis identitas. Gue beberapa kali sampe ngerasa kayak, “Ya ampun, kalo gue jadi mereka, udah nyerah dari tadi sih.”

Dan cara mereka ngatur pace ceritanya tuh mantep banget. Nggak kebanyakan drama, tapi tetap kasih kita waktu buat kenal sama karakternya. Jadi pas ada karakter yang mati, berasa banget… kayak kehilangan temen sendiri.

Mengapa All of Us Are Dead Ramai Penonton?

keseruan film All of Us Are Dead

Jawaban singkat idntimes: karena ceritanya relate dan gila serunya!

Tapi kalau diperjelas, menurut gue ada beberapa faktor penting kenapa serial ini bisa meledak. Pertama, karena Korea Selatan udah punya rekam jejak sukses dalam genre thriller dan zombie, kayak Train to Busan atau Kingdom. Jadi pas All of Us Are Dead diumumkan, ekspektasi publik udah tinggi.

Kedua, karakter utamanya remaja semua. Dan ini menarik banget karena biasanya kita nonton zombie apocalypse dari sudut pandang orang dewasa. Tapi di sini, justru remaja-remaja sekolah menengah yang jadi tokoh utama. Jadi kelihatan banget ketegangan dan kepanikan mereka tuh alami dan penuh konflik emosional. Gue pribadi suka banget sama karakter Cheong-san dan On-jo, mereka punya chemistry yang bikin penonton invested banget.

Ketiga, promosi Netflix juga gencar dan pas banget momennya, dirilis saat orang masih suka nonton konten apokaliptik karena pandemi.

Dan ya, visual efeknya juga keren. Adegan zombienya tuh nggak main-main, sampai gerakan zombie pun dibuat detail banget, kayak di World War Z. Gila sih.

Keunikan All of Us Are Dead

Jujur aja, udah banyak film atau series zombie di luar sana. Tapi yang satu ini tuh beda.

Pertama, gue suka banget cara serial ini ngasih komentar sosial secara halus tapi dalam. Misalnya tentang sistem pendidikan yang kaku, tentang gimana orang dewasa sering menyepelekan suara anak-anak, dan tentang ketidakadilan dalam penanganan krisis. Ada momen di mana pemerintah Korea Selatan digambarkan lebih sibuk mikirin citra dibanding nyelametin nyawa warga. Dan jujur, itu relate banget sih.

Kedua, konsep “zombie hybrid” yang diperkenalkan di serial ini juga bikin penasaran. Ada karakter yang digigit zombie tapi nggak mati, malah jadi punya kekuatan super. Ini bikin konflik makin rumit, karena bukan cuma soal bertahan hidup dari zombie, tapi juga dari manusia lain yang udah berubah secara genetik.

Ketiga, banyak banget plot twist yang nggak ketebak. Ada karakter yang awalnya lo pikir biasa aja, eh ternyata punya peran besar di akhir cerita. Dan endingnya? Duh, ngebekas banget. Gue nggak mau spoiler di sini, tapi siap-siap nangis dan mikir keras.

Sinopsis Film All of Us Are Dead

Singkatnya, All of Us Are Dead menceritakan sebuah sekolah menengah di Korea yang tiba-tiba jadi pusat wabah virus zombie. Virus ini awalnya diciptakan oleh seorang guru sains bernama Lee Byeong-chan, yang berusaha menyelamatkan anaknya dari perundungan (bullying). Tapi eksperimen itu malah lepas kendali.

Wabah zombie menyebar cepat ke seluruh sekolah, dan murid-murid yang tersisa harus berjuang untuk bertahan hidup sambil menunggu bantuan dari luar. Tapi karena sekolahnya diisolasi, mereka harus memikirkan cara kabur sendiri.

Di tengah kekacauan itu, muncul konflik antar karakter, dilema moral, dan juga kehilangan yang menyakitkan. Mereka bukan hanya melawan zombie, tapi juga ketakutan, keputusasaan, dan kadang… sesama manusia yang jadi lebih buas dari zombie itu sendiri.

Karakter All of Us Are Dead

Ramai Dipuji, Yoon Chan Young Ungkap Cara Mendalami Peran sebagai Lee Cheong San di All of

Gue suka banget sama pengembangan karakter di serial ini. Meskipun ada banyak tokoh, tapi semuanya punya peran penting.

  • Cheong-san – Salah satu tokoh utama yang berani dan setia banget sama temen-temennya. Gue suka cara dia ngelindungin On-jo, meskipun dia sendiri nggak tahu harus ngapain. Relate banget sama cowok SMA yang lagi naksir temennya.

  • On-jo – Cewek tangguh yang kadang kelihatan rapuh, tapi sebenarnya kuat banget secara emosional. Dia juga jadi salah satu karakter sentral yang menuntun kita sepanjang cerita.

  • Nam-ra – Ketua kelas yang pendiam, tapi punya peran penting banget. Dia adalah contoh karakter hybrid yang berhasil. Gue suka banget perkembangan dia dari sosok yang ditakuti jadi orang yang rela berkorban.

  • Gwi-nam – Ini nih yang jadi musuh bebuyutan. Awalnya dia cuma siswa bandel, tapi jadi makin sadis dan… yah, zombie hybrid juga. Dia jadi simbol bahwa manusia juga bisa lebih berbahaya dari zombie.

Dan masih banyak karakter lain yang nggak kalah menarik, termasuk guru, polisi, sampai orang tua murid yang nyoba masuk ke sekolah buat nyelametin anak mereka. Bener-bener bikin emosional.

Pengalaman Pribadi Nonton All of Us Are Dead

Jujur ya, gue tuh awalnya skeptis. Film zombie lagi? Hmm, palingan ya gitu-gitu aja.

Tapi sejak episode pertama, gue langsung kejebak. Gue nonton sampai subuh, literally nggak bisa berhenti. Gue teriak-teriak sendiri, deg-degan, terus ketawa juga di momen-momen absurd (karena remaja tetaplah remaja—meski dunia lagi kiamat, tetap aja ada yang nembak cewek.

Gue bahkan sempet diskusi sama anak-anak di rumah, karena ternyata mereka juga nonton. Kita debat soal siapa yang paling keren, kenapa si ini mati, dan prediksi season dua (kalau ada).

Dan yang paling gue suka: All of Us Are Dead ngajarin banyak hal. Tentang bertahan, tentang pentingnya komunikasi, dan gimana ketakutan bisa bikin orang nekat—atau sebaliknya, jadi lebih berani dari sebelumnya.

Tips Seru untuk Nonton All of Us Are Dead

  1. Jangan nonton sambil makan. Adegan zombienya realistis banget. Banyak darah dan potongan tubuh. Udah peringatan ya.

  2. Siapkan waktu panjang. Serial ini bikin nagih. Lo bakal nonton terus tanpa sadar udah jam 3 pagi.

  3. Tonton bareng temen atau keluarga. Biar bisa diskusi dan ngakak bareng di momen absurd.

  4. Cermati detail kecil. Banyak clue tersembunyi soal siapa yang bakal jadi zombie atau siapa yang punya peran penting di akhir.

  5. Tonton versi subtitle, bukan dubbing. Ekspresi asli para aktornya sayang banget kalau nggak dinikmati dalam bahasa asli.

Selain itu, yang bikin All of Us Are Dead makin berkesan buat gue adalah pesan moral yang diselipkan di balik kekacauan zombie. Serial ini nggak hanya tentang bertahan hidup, tapi juga tentang bagaimana manusia menunjukkan sifat aslinya saat berada di ujung tanduk. Ada yang rela berkorban demi teman, ada yang tega mengkhianati demi diri sendiri. Di tengah kekacauan itu, justru muncul nilai-nilai kemanusiaan yang bikin kita sebagai penonton merenung: kalau kita ada di posisi mereka, siapa yang sebenarnya kita pilih untuk jadi?

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Mickey 17: Sebuah Perjalanan Tak Berujung di Luar Angkasa disini

Author